Makassar – Pusat Pelatihan dan Pengembangan Zakat dan Wakaf (P3ZAWAF) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar menggelar audiensi dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Sulawesi Selatan. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam mendorong optimalisasi wakaf di tengah masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, BWI Sulsel menyambut baik inisiatif P3ZAWAF dan menegaskan pentingnya kemitraan dalam penguatan wakaf. Menurut perwakilan BWI Sulsel, wakaf yang selama ini dianggap sulit oleh masyarakat kini menjadi lebih mudah dengan adanya wakaf uang. Melalui QRIS, masyarakat bisa berwakaf mulai dari Rp10.000, sehingga semakin banyak yang dapat berkontribusi dalam pengelolaan aset wakaf.
P3ZAWAF FEBI UIN Alauddin menyatakan komitmennya untuk terus mendorong sosialisasi wakaf, terutama di kalangan mahasiswa. Salah satu langkah yang akan diambil adalah memasukkan materi Ekonomi Wakaf dalam pembekalan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hal ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang wakaf dan mampu mengedukasi masyarakat saat terjun ke lapangan.
Selain itu, P3ZAWAF juga berupaya melahirkan dai yang memiliki wawasan komprehensif tentang wakaf. Dengan pemahaman yang kuat, para dai diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam mengembangkan wakaf produktif dan mendorong partisipasi masyarakat dalam sektor ini.
Audiensi ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi antara akademisi dan praktisi wakaf. Dengan sinergi antara P3ZAWAF dan BWI Sulsel, diharapkan literasi wakaf semakin meningkat dan implementasinya semakin luas, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan umat.