HUT RI ke-80 di Desa Tamasaju
Meriah, Mahasiswa Ekonomi Islam KKN UINAM dan Karang Taruna Satukan Semangat
Kebersamaan
Tamasaju, Takalar. Dea Amelia
Putri Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 77 UIN Alauddin Makassar,
salah satu mahasiswa ekonomi islam posko 2 yang bertugas didesa Tamasaju,
Kecamatan Galesong Utara dalam suasana
Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Desa Tamasaju, Kecamatan Galesong
Utara, Kabupaten Takalar, berlangsung semarak.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) UIN Alauddin Makassar, Karang Taruna Minasa Ri Boritta, dan Pemerintah
Desa Tamasaju bergandengan tangan menggelar serangkaian kegiatan dengan tema
“Menjaga Persaudaraan dan Persatuan untuk Tamasaju yang Lebih Mandiri.”
Kolaborasi ini tidak hanya
sebatas perayaan kemerdekaan, tetapi juga menjadi momentum mempererat
silaturahmi antara mahasiswa, pemuda desa, dan masyarakat setempat.
Semangat gotong royong dan
nasionalisme tampak menyatu dalam setiap kegiatan yang digelar sejak awal
Agustus hingga puncaknya pada 17 Agustus 2025.
Berbagai lomba olahraga, seni,
tradisional, hingga keagamaan ikut memeriahkan suasana. Antusiasme warga terlihat
dari partisipasi aktif mereka dalam setiap perlombaan.
Malam ramah tamah sekaligus
penutup rangkaian acara dilaksanakan pada Rabu 27 Agustus 2025 Ribuan warga
hadir menikmati hiburan dari artis lokal maupun nasional, di antaranya Yudis
Nanring, Hera KDI, dan Aznur Dg Rewa.
Kemeriahan kian lengkap dengan
pembagian kupon undian berhadiah barang elektronik hingga paket sembako.
Sinergi mahasiswa KKN UINAM dan Karang Taruna Minasa Ri Boritta menjadi bukti
nyata bahwa kolaborasi kaum muda dan akademisi bisa memberi dampak positif.
Bukan hanya hiburan, kegiatan ini
juga menjadi ruang pemberdayaan pemuda serta meningkatkan kesadaran akan
pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan sosial.
“Momentum ini semoga melahirkan
semangat baru untuk membangun Desa Tamasaju yang lebih maju, mandiri, dan
berdaya,” ungkap salah seorang panitia.
Dengan semangat persatuan dan
kebersamaan, perayaan HUT RI ke-80 di Desa Tamasaju menjadi pengingat bahwa
perjuangan belum usai. Gotong royong dan kolaborasi adalah kunci menuju
masyarakat yang adil dan makmur.

